Wednesday, September 28, 2011

Ramadhan 2011

Ramadhan Karem
Ramadhan…
Ramadhan…
Ramadhan…
Hari ini kau datang dan pergi
Saat ini kau amat dekat
Berdetik dalam irama jantungku
Kehangatan pelukuanmu terasa erat sekali
Dingin salju rintik rindu
Membelai lembut imanku
Usap kalbu membaja taqwa
Detik detik kelaparan membenih iman dari bumi keinsafan
Ayat2 suciMu menjadi hiburan sukma
Menyubur jiwaku yang gersang
Aku baca...dan baca tanpa terasa puas
Sarat tadabbur memanggil-manggil insaf
Setiap kalimah,huruf dan surah tersirat seribu makna dan cerita
Merungkaikan maksud CINTA…tafsir hidup
Membaja pohon Iman dan lantera Taqwa

Ramadhan…
Aku tahu
Kau adalah bingkisan dari sang pencipta
Kau singgah sebentar cuma
rumahmu dalam hatiku
Lewat hadirmu ada salam dari kelasih
Ada gratisan kurniaan hakikat hadaf dari CINTA

Ramadhan …
Inilah bicara hatiku
Inilah pekikan batinku
Yang hanya setahun sekali terlontar bicara
Saban tahun kau bertandang lewat jendela jiwaku
Setahun...

Ramadhan…
Siangku rebah malamku alpa
Puncak jiwaku masih berkabus kliru
Aku belum temui lagi langit rahmatmu
Apalagi utk berjabat mesra…
Sedang kakiku sudah lengah longlai

Ramadhan…
..tiba2 aku menjadi resah dan lelah
Waktu telah merompak harap
Kau akan pergi
Kau akan pergi lagi…
menuruti sunnah waktu
Damai, bahagia dan sedih kini berkumpul menjadi satu
Kerana kulihat syawal mulai tersenyum menjemputku hadir…

Ramadhan moga aku bisa ketemui lagi denganmu di musim akan datang...
aku berdoa dalam sujud denga
n lafaz yang panjang....

Monday, February 25, 2008

Catatan Indah: Al haramain (Musim Haji 2007/08)

AL-HARAMAIN…..

Hadiranku Al-haramain...musim Haji 2007,
… adalah musim pertama dalam riwayat agung hudupku
Penghormatanku memancang megah bendera pengabadia taabud
Ibarat zam zam adalah sari madu cintaMu kuhirup rakus…
Membasahi seluruh wajah hati dan emosi
Betapa tinggi dan indahnya pelangi pada langit hati ini..
Musafir ini hidup dan kehidupan bagi bagi hati ini

Pada mata hati ini..Al-Haramain
...engkau adalah koleksi perbendaharaan sejarah dan sirah Nabawiah
Kota dari mutiara yang bergemerlapan menjulang tinggi
hatiku terpesona memandang…takjub
Emoisiku sesat dalam taman naikamat kefanaan...
Lidahku terhambur melimpah lafaz zikir..syukur memekik langit jiwa

Namun...
aku adalah seperti sebutir habuk berterbangan…di dadamu Al-Haramain
Lagu keindahan bernyanyi dalam kalbuku
…irama kedamaian
Terpancarkah pada muka dan wajah hati?
Fikiranku mengembara dilalngit tingi
Akalku meratap seribu pengharapan…
hingga waktupun terhenti...

Telah ku pungut mutiara menjadi azimat rahsia diri
Sirah nabawiah pun mengalir deras dalam darahku yang membeku
Khaibar,,,uhud,,, badar…hudaibi....berdegup dalam irama jantungku
mengharumkan setiap helaan nafasku
…mereka hidup
uhud...para syuhada pun memanggil mangil aku…
sedangkan rindu ini terasaa semakin payah.
Indahnya menungangkan cinta agung dalam kembara ini

Namun…
Perpisahan denganMu menyeret hiba
persis kematian…menyentap jantungku
Berapa lamakah lagilagi... laguku menangis dan meratap hiba?
Memecahkan...songsnag irama hidup
Sehingga aku bisa kembali lagi kesini
bilakah, bilakah, bilakah??????????
mendesak saratnya rindu..

Ohhh...Rabb...
Akukah aku ...bila fana DALAM zatMU!..

Sunday, February 24, 2008

Biarkan hati itu menangis-Buat Isteriku


Biarkanlah hatimu menangis...
Memburaikan air mata...
Kerana ianya akan mengalirkan pedih
Menghalau resah …dan tuhan menadah
Biarkan hati itu merintih…menguasai telingaan bersama hawa hawa jiwa
Kerana yang mendengar bisikanmu adalah KEKASIH
Biarkanlah hati itu berlari mengejar kabusnya rindu...
Dan biarkanlah langit hiba mengigit…
Kerana pelangi syurganya adalah rahmat tuhan
… dan demi PINTU PINTU hikmah yang akan terbuka buatmu.
Menangislah dikala cahaya bulan menusuk
Kerana tuhan bertanya kabar…
Pelangi syurga menghiasi langit hatimu
Dikala airmatamu...
begitu mengalirkan air dijuwaku.. dimata… dimana mana….!
Maka teruslah menangis…
Kerana kerana aku sangat mencintai tangismu
Sepertimana aku mencintai syurga bagimu।
Pastinya aku akan bersama samamu selama lamanya...

Tuesday, February 12, 2008

Langit Hiba

Bebaskanlah khayalanmu dari pelana seekor rusa..
Semaikanlah biji tangismu dalam tanah makrifah
Percayalah dalam dadamu ada seriu dinihari(fajar siddiq)
Dibelakangmu telah kautinggalkan kusut senja
Indahnya taman hidayah dan cinta belumpun kembang bunga bunganya
Iramanya bisa membisukan ahli muziknya
Bahkan laguku adalah ganjil sekali…

Kaupun belum lagi belajar memanjat langit hiba
Belum lagi rasaku tergoncang bintang bintang dilangit
Belum terusik lagi gunung...gunung.
Dari timur fajar datang dan menghalau malam..
Jadilah penyembah yang bangun pada waktu malam
Buka matamu pabila mata mereka tertutup
Aduhai बेर्गेम्बिरालाहbergembiralah!!!...
Tujuh lautan menjadi embun...

Aku…
Aku tidak perlu telinga pada hari ini
Mata wujud tidak kenal dengan ku
Aku bangun terketar ketar takut menunjukan diriku
Zamanku adalah riwayat malam tertulis pada lembaran takhdir
Mengembara lagi dari kekosongan
Seperti ros kembang atas kuburannya
Tetapi aku bercinta: memekik imanku
Huruhara kiamat adalah satu dari kekasihku
Tangisanku lebih dari hujan lebat musin tengkujuh
Maka tidak ada sungai yang tidak mengalirkannya
Banjir… memerlukan semua laut untuk mengandungnya

Pagi ini…
Hatiku berlari atas segenap gunong dan lurah
Ianya telah celik dari rahsia hidup dan manusia
Sebutir pasir menjadi gagah dengan laguku yang bersemangat
Tidak ada orang yang bercerita rahsia yang aku ceritakan
Kutenun mutiara fikiran ini menjadi pelangi sutera
Air yang berkiulau dari zam zam
Kusiram rumput kering disahara dengan tangisku
Gelora..menjadi mutiara tinta
Akanku ambil nyawa dari nafas syair ini
Gagah kudakap rupa wajah cinta AGUNG
Di wadah perjuangan langkahku tidak terhenti..

…..Akhirnya...

selamat malam...untuk cinta

Kutanya pada jerat takhdir dalam mimpi semalam..
Tentang sirnakah bahagia...?
Tentang matikah CINTA dengan cinta...?
Tentang kebodohan cinta yang mengigit...?
Tentang semalam yang akan kutinggalkan...?
Dibalik kukuh pintu waktu...!

Tuhan...kau menjeling...
Ku masih ingat benar degan janjiku didepan pintu rumahMU….
betapa luasnya karuniaMu
aku dekat denganMu dikala kubersujud
aku menangis disaat kumerasa betapa takutnya aku padaMu
aku terisak manakala aku merindukanMu
aku terus mencariMu...
meraihMu
merasakanMu
namun aku tak pernah mampu....namun aku bisa merasakanMu
karena sesungguhnya Engkau begitu dekat….sangat dekat
dan aku ingin terus berada didekatMu
merasakan keagunganMu
memeluk hatiku dan menguatkanku
bimbinglah aku ya Robb
hingga aku bisa meniti jalan lurusMu
jangan kau biarkan aku meniti jalan selain jalanMu
sampai aku benar benar siap….kembali bertemu denganMu
dengan senyum dan jiwa yang tenang...
…redha dan meredhai…